IKATAN ALUMNI
ARSITEKTUR
UNTAN
  • Home
  • About us
  • News
  • Link
  • Project
  • Photography
  • Sketch
  • Book
  • Harian Rakyat Kalbar
  • Contact Us

rubrik rumahku istanaku

Harian Rakyat Kal-Bar berkerjasama dengan Ikatan Almuni
Arsitektur Universitas Tanjungpura memuat tulisan dan konsultasi gratis seputar permasalahan arsitektur (terbit setiap hari minggu)

ikatan alumni arsitektur untan

MENYIASATI RUANGAN YANG SEMPIT DENGAN PENDEKATAN KONSEP ADAPTABLE SPACE

2/10/2013

0 Comments

 
Picture
Oleh:
YASSER HAFIZH

Ukuran lahan yang terbatas memberikan kesulitan bagi kita untuk mengembangkan rumah dengan kebutuhan yang besar. Hal ini sering kali mengakibatkan ruang akan terasa sempit dan mempersulit pengembangan ruang terbuka hijau yang cukup untuk menunjang  penghawaan dan pencahayaan alami. Kondisi seperti ini akan membuat penghuni rumah akan merasa tidak nyaman dan dapat menimbulkan stres, padahal rumah seharusnya menjadi ruang meditasi untuk menghilangkan penat setelah melakukan aktivitas keseharian. Salah satu solusi yang dapat kita terapkan untuk mengembangkan rumah di lahan yang terbatas yaitu dengan menggunakan konsep adaptable space atau ruang yang dapat beradaptasi.

Adaptable space sendiri merupakan konsep yang memberikan fleksibilitas untuk memiliki banyak fungsi pada ruang. Konsep ini seringkali diterapkan pada rumah tradisional Jepang dengan menggunakan modul tatami yang dapat disusun dan dilipat sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Prinsip perancangan adaptable space dapat kita terapkan pada elemen sebuah ruang, tentunya dengan menyesuaikan kebutuhan dan pola hidup penghuni rumah, konsep ini cocok diterapkan untuk pengguna yang belum berkeluarga dan menginginkan rancangan rumah multifungsi yang terlihat luas dan rapi. Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan konsep adaptable space. 

Tata Ruang
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep adaptable space yaitu memperkirakan skenario aktivitas yang dapat terjadi didalam rumah anda, semakin banyak skenario aktivitas yang diperkirakan maka akan semakin fleksibel ruangan tersebut. Pastikan luas ruangan memenuhi untuk mewadahi skenario aktivitas yang sebelumnya telah dibuat. Gunakan ruang yang terbuka tanpa pembatas ruang yang permanen, sehingga dapat disesuaikan secara fleksibel dengan aktivitas yang berubah-ubah. Pengelompokan dan pemberian jarak dilakukan pada area yang membutuhkan privatisasi dengan yang tidak, hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesan teritorial pada ruang-ruang yang tidak dapat dimasuki oleh tamu. 
Picture
Elemen Ruang
Hal yang paling utama dalam menciptakan adaptable space adalah penggunaan perabotan sefesien mungkin. Perabotan yang besar dapat disulap menjadi kecil dengan melipat-lipatnya, atau satu perabot dapat diubah menjadi bberapa fungsi sehingga mengurangi muatan ruang. Dengan demikian ruang menjadi sangat fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Untuk elemen pembatas ruang, sebaiknya menggunakan dinding lipat atau geser, sehingga sewaktu-waktu dapat dengan mudah diubah sesuai kebutuhan. Selain menggunakan dinding yang tidak permanen, perabot ruang yang multifungsi dapat pula dimanfaatkan sebagai pembatas ruang seperti rak buku. Perabot yang digunakan sebaiknya tidak terlalu berat, dapat dilipat atau dipindahkan dengan mudah dan disatukan dengan dinding bangunan. Untuk memudahkan pengguna dalam pengoperasian, elemen ruang ini dapat diintegrasikan dengan perangkat otomatisasi bangunan seperti sensor, remote control, dan lainnya.  

Picture
Picture
Elemen Visual

Pengolahan elemen visual seperti cahaya, warna, tekstur dan skala dapat turut membantu memberikan kesan luas pada suatu ruangan. Penggunaan kaca jendela yang lebar dapat menciptakan kesan kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam serta memaksimalkan cahaya yang masuk kedalam ruangan, perletakan kaca jendela ini harus terlebih dahulu memperhatikan arah lintasan matahari untuk  menghindari radiasi panas masuk kedalam ruangan. Untuk tetap menjaga privatisasi dengan penggunaan kaca yang lebar, kaca dapat dilapisi dengan smart film yang dapat merubah kaca dari tembus pandang ke kaca buram. Warna pada dinding permanen sebaiknya menyesuaikan dengan latar belakang ruang luar dengan tekstur polos, sehingga akan memberikan kesan menyatu dan bersih. Agar ruang tidak terasa sempit, tinggi plafon dan skala ukuran perabot harus disesuaikan dengan proporsi ruangan.   

Lahan yang terbatas seringkali dijadikan sebuah permasalahan yang akan mengurangi nilai tambah pada desain suatu rumah, namun dengan strategi perancangan arsitektur yang baik, akan menjadikan permasalahan tersebut sebagai sebuah potensi yang memberikan keunikan tersendiri bagi rancangan sebuah rumah. 

Picture
0 Comments

OPTIMLISASI CAHAYA ALAMI PADA HUNIAN BERDEMPET

2/3/2013

13 Comments

 
Picture
Oleh:
SYARIF HAFIZH FARIYANSYAH

Picture
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting untuk memperoleh lingkungan yang nyaman. Salah satu  jenis pencahayaan  adalah pencahayaan alami yang tidak hanya bermanfaat membantu  visualisasi, namun juga  bermanfaat untuk kesehatan dan menjaga kelembaban ruang. Untuk memperoleh pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendela-jendela yang besar ataupun dinding kaca sekurang-kurangnya 1/6 daripada luas lantai.

Sebagian besar pemanfaatan pencahayaan alami dimaksimalkan melalui bukaan konvensional seperti jendela. Namun akan berbeda jika diterapkan pada bangunan dengan ruangan yang rapat, sehingga mengurangi interaksi langsung dengan lingkungan luar. Akibatnya jendela konvensional tidak lagi berpengaruh terhadap kontrol cahaya alami. Bidang dinding  yang saling berdempet pada rumah kopel mengakibatkan terbentuknya ruang-ruang mati yang tidak bersinggungan dengan sinar matahari.

Oleh karena itu atap menjadi satu-satunya alternatif bidang yang dapat membantu memperoleh cahaya alami. Optimasi pencahayaan dari atas atap atau biasa dikenal sebagai skylight, dapat di bentuk dengan prinsip pemantulan pada media cahaya. Penggunaan prinsip skylight dapat lebih maksimal jika desain atap dapat menangkap sinar matahari. Perletakan jendela skyligh berada pada alur rotasi matahari terbit dan terbenam.Bukaan Jendela dan Ventilasi (sideligting) dapat dimaksimalkan dengan menambahkan sekat pada atas jendela atau kanopi pada luar jendela yang dimaksudkan agar  merefleksikan cahaya matahari kedalam bangunan.

Disamping memaksimalkan bukaan, penataan ruang yang baik juga dapat membantu optimalisasi cahaya almi pada ruang-ruang. Pengaturan ruang didalam rumah direncanakan  dengan sedikit sekat antar ruang. Gunakan sekat hanya pada ruangan yang membutuhkan privasi, sehingga cahaya dari arah depan bangunan akan lebih mudahmasuk kedalam bangunan selain itu manfaat lain dengan susunan ruang tersebut juga lebih bermanfaat untuk sirkulasi udara yang baik
Pemilihan warna interior dalam rumah juga sangat mempengaruhi penyebaran cahaya didalam rumah, agar penyebaran cahaya lebih merata dan maksimal didalam rumah. Warna putih dan warna dan turunannya berpotensi menghasilkan pantulan cahaya yang baik, sehingga secara tidak langsung membantu visualisasi. Disamping itu tingakat kekasaran material dinding berpengaruh terhadap pantulan cahaya matahari. Semakin halus permukaan material dinding semakin  efektif memantulkan cahaya

Pemilihan warna interior dalam rumah juga sangat mempengaruhi penyebaran cahaya didalam rumah, agar penyebaran cahaya lebih merata dan maksimal didalam rumah. Warna putih dan warna dan turunannya berpotensi menghasilkan pantulan cahaya yang baik, sehingga secara tidak langsung membantu visualisasi. Disamping itu tingakat kekasaran material dinding berpengaruh terhadap pantulan cahaya matahari. Semakin halus permukaan material dinding semakin  efektif memantulkan cahaya
Pada rumah yang berdempet atau tidak ada jarak antara rumah satu dengan lainnya  mengakibatkan rumah tersebut tidak memiliki bukaan pada sisi bangunan yang berarti tidak adanya bukaan untuk sinar matahari  masuk kedalam rumah. Penggunaan warna putih dapat diaplikasikan pada semua komponen ruang dalam rumah seperti pemilihan cat untuk plafond dan dinding serta keramik yang berwarna putih sehingga cahaya alami yang masuk akan dipantulkan dengan sempurna. Sedangkan untuk pemilihan bahan

13 Comments

RUMAH TINGKAT DI LAHAN MUNGIL

2/3/2013

0 Comments

 
Picture
Oleh:
ANDREAS FAJAR ISMUNANTO

Tanya    : Dion dan Putri di Karya Baru - Pontianak

Kami adalah pasangan muda yang baru membeli sebidang kavling tanah, namun dengan ukuran yang tidak besar. Kami ingin membuat rumah 2 lantai dengan tampilan minimalis.

Adapun  kebutuhan ruang yang kami ingin antara lain : Carport, Teras, R. Tamu, 1 KM/WC, 2 Ruang Tidur, Dapur, dan R. Makan. Ukuran Tanah yang kami punya adalah 6m x 14m, menghadap matahari pagi. Adapun lahan kami ini berada terhimpit dengan bangunan kanan kiri. Kami juga tetap ingin medapatkan pencahayaan yang cukup. Menyadari lahan kami yang tidak besar, namun kami ingin bangunan kami tetap terlihat gagah.

Atas saran dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.


Terima Kasih untuk Bapak Dion dan istri yang berbahagia. Kami  ucapkan terima kasih atas usaha konsultasi hunian bapak.  Berdasarkan keinginan dan permasalahan lahan yang bapak  paparkan,  kami menyimpulkan permasalahan ada pada luas tanah dan keadaan existing sekitar lahan bapak, namun bukan tidak mungkin untuk mewujudkan konsep ruang yang bapak inginkan. Himpitan bangunan di kanan kiri lahan bapak, tentunya akan mengurangi cahaya yang masuk kedalam bangunan bapak nantinya. Maka dari itu,  desain akan diarahkan untuk menyesuaikan arah orientasi matahari yang didapat.

Konsep perancangan dimulai dengan menentukan bukaan yang semaksimal mungkin pada bagian muka depan bangunan, kemudian tentunya  di belakang bangunan nantinya. Hal ini dimaksudkan untuk menangkap cahaya matahari sebanyak-banyaknya untuk masuk ke dalam bangunan bapak nantinya.

Selanjutnya, kami menentukan perletakan ruang. Untuk lantai 1, di bagian depan kami meletakan Teras Depan sebagai entrance bangunan, kemudian disusul R. Tamu yang langsung menyatu dengan ruang belakang yaitu R. makan. Kedua ruang ini tidak dipisahkan oleh dinding masif untuk mendapatkan keleluasaan ruang agar ruang terasa lebih luas. Kemudian di sisi bagian kiri depan , diletakkan R. Tidur. Dibelakang R. Tidur, diletakkanlah KM/WC dibawah tangga yang menuju lantai atas.  Kemudian di bagian belakang bangunan bersebelahan dengan R. makan, kami meletakkan area servis  yaitu Dapur yang langsung menghadap Taman belakang Rumah. Taman belakang rumah di fungsikan untuk memberi ruang untuk menangkap cahaya matahari sekaligus sebagai ruang mengalirkan udara untuk dari halaman depan hingga ke bagian belakang rumah.

Untuk lantai 2, kami menempatkan sebuah kamar tidur di bagian depan bangunan. Perletakan R. Tidur di bagian bangunan dimaksudkan untuk mendapatkan cahaya matahari pagi yang semaksimal mungkin. Selain itu juga membentuk bangunan lebih terlihat tinggi sehingga gagah dilihat. Pada Lantai atas ini, kami juga memberikan void yang terhubung dengan lantai bawah, selain sebagai fungsi estetik, void ini berfungsi sebagai ruang  untuk sirkulasi udara yang lebih maksimal.

Secara keseluruhan, fasada bangunan menampilkan banyak bukaan untuk memaksimalkan cahaya matahari pada bagian depan dan belakang bangunan.  Tampilan minimalis bangunan, dihadirkan dengan memberikan warna2 monochromatic yang terlihat simple, dan dengan sedikit pemberian aksen warna lain untuk mempertegas bagian muka depan bangunan. Batu alam juga diberikan untuk mendapatkan kesan alami dan elegan.

Semoga sketsa desain kami dapat bermanfaat untuk pengembangan rumah bapak, selamat membangun dan salam hangat untuk seluruh keluarga.

Picture
Picture
0 Comments

    Hamdil Khaliesh

    contact: +6281345552464

    Archives

    February 2013
    January 2013
    July 2012

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.